Selasa, 21 Agustus 2007

(Puisi): COBA, TANYA PADA BOURJUIS!!!

Oleh: Nurani Soyomukti


Coba, tanya pada borjuis: "Kenapa tuan tidak membayar kami secara layak? Kenapa perusahaan ini tidak dinasionalisasi saja, terus diolah dan dikontrol bersama—biar anak cucu kita sama-sama enak, dan tidak ada cekcok lagi dalam sejarah kita?"

Jika dia menjawab: "Memang ini perusahaan Mbahmu?!!"…
maka Tanya lagi: "Maaf, bisakah tuan memberitahukan tanggal bulan dan tahun berapa Mbah tuan mematoki tanah pabrik ini dan mengaku telah memiliki?"
Jika dia jawab: "Mbahku membelinya dari lurah yang menguasai tanah ini, dari jerih payahnya"…
Maka Tanya lagi:
"Lalu, tanah siapa dulu ini sebelum Pak Lurah itu bertempat tinggal di sini? Dan bagaimana tuan bisa mengatakan bahwa kekuasaannya adalah jerih payahnya sendiri? Tidak adakah keringat, darah, dan air mata dan tenaga orang-orang desa yang membabat hutan bersama-sama? Lalu kenapa hutan yang kini menjadi gedung-gedung dan mesin-mesin ini menjadi milik pribadi? Bukankah semuanya semula dikerjakan oleh banyak orang secara bersama, menghadapi binatang galak bersama, menghadapi angin dan hujan bersama.. lalu bersama-sama pula keinginan untuk menyejahterakan anak cucu menghinggapi hati dan pikiran kita?
"Bukankah kita sama-sama manusia yang pasti memiliki keinginan sama (universal), yaitu ingin melangsungkan kehidupan dengan cara dapat makanan, rumah, pakaian, dan kesehatan, pendidikan, serta menurunkan keturunan yang akan mewarisi dunia?"

Kalau dia masih saja menjawab: "Tidak bisa, aku yang saat ini berkuasa. Dan yang kau jlenterehkan itu tidak mungkin kuterima, karena aku punya kekuasaan untuk bicara lain pada orang banyak juga!"…

Maka jangan jawab lagi kekasihku!
Diam, dan bergegas pergi darinya.
Lalu datangi Kawan-kawan yang nasibnya sama denganmu.
Kumpulkan mereka, ceritakanlah tentang kebenaran sejarah ihkwal asal-usul sejarah manusia.
Katakan bahwa dongeng yang dibuat raja-raja dan pujangga-pujangganya adalah kebohongan belaka.
Katakan pada mereka bahwa kalian akan dapat merubah nasib kalian sendiri jika memahami asal-usul sejarah itu.
Dan katakan pada mereka, bahwa yang penting adalah bertindak dan bersatu menggalang kekuatan.
Sebarkan kebenaran sejarah asal-usul kehidupan itu kepada semua orang.
Lawan kebohongan borjuis itu bersama kawan-kawanmu, mendekati semua orang yang kau jumpai di rumah kontrakan, di pasar-pasar, terminal-terminal, stasiun, masuklah ke sekolah-sekolah:
Dekati para pelajar, dorong mereka baca buku dan mendiskusikan ilmu sejarah secara benar.
Ajak mereka mendukung perjuanganmu, suruh mereka meneriakkan kebenaran dengan cara menulis buku sejarah yang benar.
Sebarkan buku-buku sejarah yang benar!
Dorong mereka bertindak dan berteriak lantang di hadapan borjuis.
Tulari mereka dengan keberanianmu.
Ceritakan pada mereka, bahwa kamu pernah bertanya pada borjuis itu—dan setelah tahu bahwa kamu tidak digubris kamupun tetap berani untuk membangun sejarah yang baru.
Ceritakan itu, ceritakan sesering-seringnya: Bahwa awalnya bumi ini bukan milik siapa-siapa, lalu ada yang mengklaim bahwa itu miliknya dan orang lain tidak boleh merasa memiliki, tetapi harus bekerja sebagai pembantu dan kuli.
Katakan bahwa perebutan dan perampasan itu adalah sebab-sebab kenapa manusia selalu cekcok, ada yang mengatasnamakan bangsa, agama, warna kulit, suku, dan tanda-tanda.
Bukankah tanda-tanda hanyalah penjelas keberadaan yang hakiki: bahwa kalau tidak hidup, semua mahkluk akan mati. Bahwa kalau tidak mendapatkan makanan, entah beragama A atau B, semua makhluk akan mati. Bahwa kalau tidak mendapatkan kesehatan, semua makhluk akan sakit-sakitan; bahwa kalau tidak mendapatkan rumah, semua akan kedinginan dan kepanasan; bahwa kalau tidak dididik, semua akan bodoh.

Katakan pada pelajar-pelajar itu bahwa: apakah guna kepintaran kalian kalau semua orang dapat bersekolah, apa kegunaan ilmu kalian jika semua orang tidak bisa lagi dibohongi dengan pelajaran yang kalian dapat?
Dan apa kesan kalian jika masih banyak orang yang tidak bisa sekolah? Apakah kalian masih menginginkan menjadi pintar untuk memintari orang lain yang bodoh? Apakah kalian akan menggunakan ilmu itu untuk membantu borjuis dalam membohongi kami?

Jika mereka mengerti, tagih pemahaman mereka menjadi tindakan.
Tagih pengetahuan mereka untuk dikonkritkan!
Maka ajak mereka untuk mendidik semua orang membongkar kebohongan sejarah.

Dan jika semua orang telah mengerti dan menghendaki:
Rebutlah sejarah!
Singkirkan tatanan borjuis!
Ganti dengan yang baru:
Tatanan sejarah kemanusiaan dan kebenaran!
Kehendak sejati sejarah muara sejati kemanusiaan sepanjang jaman...!!!



Mei, 2006

Tidak ada komentar: